5 Perpustakaan Paling Indah Di Dunia

Jangan menilai buku dari sampulnya, begitu pepatah lama mengatakan. Tetapi, Anda bisa menilai isi perpustakaan ini dari arsitektur indahnya. Sebab, dari tampilan luar yang begitu mengagumkan, tersimpan koleksi yang juga sama baiknya. Saat di Indonesia perpustakaan, apalagi perpustakaan umum, dipandang sebelah mata dan dianggap tidak ada gunanya, di beberapa tempat ini orang-orang berlomba untuk bisa mengunjungi perpustakaan setiap hari. Hal ini, tentu juga ditopang oleh bentuk perpustakaan yang nyaman.

Berikut adalah 5 Perpustakaan Paling Indah Di Dunia seperti dikutip dari CN Traveler, Jumat (28/11/2014) :


1. Seattle Public Library, Washington DC



Dirancang oleh Rem Koolhaas, arsitek pemenang Pritzker, perpustakaan umum Seattle ini memiliki lapisan luar yang terdiri atas kaca dan baja. Memiliki 11 lantai, Anda
dapat melihat lepas ke seantero kota mulai lantai ke-10.


2. Bibliotheca Alexandrina, Alexandria, Mesir



Alexandria pada zaman dahulu pernah memiliki perpustakaan paling terkenal di seluruh dunia. Sekarang, kota ini juga memiliki perpustakaan yang cukup baik. Terbuat dari granit yang ramping, perpustakaan ini memiliki struktur yang melingkar. Pendirian perpustakaan ini sendiri khususnya didedikasikan untuk melestarikan dan memulihkan naskah kuno.


3. Royal Portuguese Reading Room, Rio de Janeiro, Brazil


Ini adalah istana yang diisi oleh jutaan buku. Bangunan ini terinspirasi dari biara Jerónimos di Lisbon, Portugal. Untuk urusan interior, perpustakaan ini dilengkapi dengan jendela kaca pada langit-langit sehingga cahaya matahari bebas masuk.


4. State Library of South Australia, Adelaide, Australia


Perpustakaan ini jika dilihat dari luar sangat modern karena berbentuk seperti kotak kaca, tetapi jika masuk ke dalam suasananya akan berbeda sekali. Mirip seperti latar pada film Harry Potter, perpustakaan ini memfokuskan koleksi pada subjek sejarah Australia.


5. Royal Library of Denmark, Copenhagen, Denmark


Warga sekitar perpustakaan ini menamakan Royal Library dengan "berlian hitam". Hal ini disebabkan karena segmen metal hitam mengkilap di kedua sisi bagian dari kaca yang bening. Di dalamnya terdapat banyak karya tentang sejarah Denmark dan semua naskah asli filsuf eksistensialis Soren Kierkegaard.