Pemain yang mengenakan nomor punggung 10 ini bak seorang konduktor dalam sebuah orkestra. Ia memimpin semua gerakan timnya, terutama dalam urusan menyerang. Ia pun menjadi pemain paling penting dalam faktor kreatifitas sebuah tim, terutama untuk urusan memberikan assist, dan menciptakan gol.
Pemain-pemain dengan nomor punggung ini memiliki visi yang sangat istimewa, dibekali dengan skill yang luar biasa dan yang terpenting, sentuhan-sentuhan yang penuh dengan fantasi yang akan menyihir lawan, dan juga para pecinta sepakbola yang menyaksikannya.
Hingga saat ini, sudah banyak bertebaran pemain-pemain yang didapuk untuk mengenakan nomor punggung keramat tersebut, baik di level klub maupun timnas. Lalu, diantara banyak pemain tersebut, siapa sajakah yang pantas masuk deretan 7 Legenda Nomor Punggung 10 Paling Populer Di Dunia :
1. Ruud Gullit
Gullit adalah contoh dari etos kerja sistem Total Football. Ia pun juga bisa bermain di beberapa posisi. Yang menjadi kelebihannya adalah faktor fisiknya. Ia menggunakan kekuatan dan kecepatannya dengan maksimal. Ia pun tangguh dalam duel-duel udara. Kelebihannya itu pun ia padukan dengan kemampuan teknisnya dalam mengolah bola.
Bahkan, seorang George Best pun mengakui kehebatan sosok sentral di lini tengah Belanda di akhir era 80an dan awal 90an tersebut. "Gullit adalah pemain yang benar-benar hebat, dilihat dari sudut pandang apapun. Skillnya juga komplit. Ia pun tampak terlihat sangat menikmati permainannya.
Menurutku, hal itulah yang membuatnya lebih hebat dari Maradona sekalipun. Keduanya memiliki kualitas utama yang terdapat di dalam setiap pemain hebat, yakni keseimbangan. Anda tak akan bisa membuat mereka kehilangan bola begitu saja. Sama halnya seperti Pele, Beckenbauer dan Cruyff.
2. Eusebio
Sosok legenda asal Portugal ini masuk dalam daftar pesepakbola terbaik sepanjang masa oleh IFFHS, dan juga para publik pecinta sepakbola. Ia dikenal karena kecepatan, teknik, tubuh yang atletis dan tendangan kaki kanannya yang akurat.Tak heran bila ia menjadi salah seorang penyerang terhebat yang pernah ada dan juga memiliki kemampuan mengeksekusi tendangan bebas dengan sangat baik.
Berkat kehebatannya itu, ia pun dijuluki The Black Panther, Black Pearl maupun O Rei (The King) oleh para penggemarnya. Berbagai gelar, baik secara tim maupun individu sudah dikoleksinya. Total, sepanjang karirnya, ia sudah mencetak 733 gol dari 745 laga.
3. Zico
Sosok yang satu ini dijuluki Si Pele Putih karena kehebatannya memang hampir setara dengan Pele sendiri. Ia dianggap sebagai salah satu penyerang dengan skill komplit dan juga dianggap sebagai salah seorang pengumpan terbaik yang pernah ada. Selain itu, kemampuannya dalam mengeksekusi bola-bola mati juga istimewa. Ia pun disebut-sebut sebagai pemain terbaik dunia di akhir era tahun 70 dan awal 80an.
Namanya pun masuk dalam 125 pesepakbola terhebat di dunia tahun 2004 yang dibuat oleh Pele. Tak berhenti sampai disitu, Pele pun memuji Zico setinggi langit. Ia menganggap Zico adalah pemain yang kemampuannya paling mendekati dirinya. Di sisi lain, Zico masuk dalam daftar salah satu pemain terhebat dalam sejarah sepakbola yang tak berhasil memenangkan gelar juara Dunia.
4. Michel Platini
Salah satu maestro lini tengah terbaik yang pernah dimiliki oleh Prancis, selain Zidane tentunya. Visinya luar biasa dan gol-gol yang dicetaknya menjadi tanda bahwa dirinya memang pemain yang berkelas. Ia pun juga mahir dalam membobol gawang lawan melalui eksekusi tendangan bebas. Ia bagaikan dewa lapangan tengah di era tahun 80an.
Sebenarnya, pada era 80an, lini tengah Prancis juga dihuni oleh pemain-pemain besar lainnya macam Tigana, Giresse and Fernandez. Akan tetapi, ialah pemimpin dari ketiga nama tersebut. Sementara itu, walau berperan sebagai gelandang, namun catatan golnya luar biasa. Ia mampu mencetak 224 gol dari 432 laga bersama klub yang dibelanya. Di level timnas, ia menyumbangkan 41 gol dari 72 pertandingan.
5. Pele
Ia mungkin bisa disebut sebagai pemain terbaik yang pernah ada bagi Brasil. Bahkan, pemain sehebat Zico, Ronaldinho atau mungkin Ronaldo sekalipun, masih bukan tandingannya. Ronaldinho sendiri kemungkinan besar meniru sebagian trik-trik Pele untuk mengecoh lawannya.
Kelebihan Pele yang utama adalah kemampuannya dalam membobol gawang lawan. Ia sukses menjaringkan si kulit bundar sebanyak 589 kali dari 605 laga yang dilaluinya bersama Santos. untuk timnas Brasil, ia mencatatkan 77 gol dari 92 pertandingan.
Berkat bakat besarnya, ia pun diikutsertakan dalam piala dunia 1958 ketika usianya masih 17 tahun. Sejak saat itu, ia berhasil membantu Selecao memenangkan tiga gelar Piala Dunia. Bahkan, jika saja ia tak cedera pada Piala dunia edisi 1966, mungkin saja tim Samba yang akan dibawanya menjadi juara, bukan Inggris.
6. Zinedine Zidane
Salah satu pemain jenius yang pernah ada dalam sepakbola. Nyaris tanpa cela. Nyaris tak bisa dihentikan. Skillnya dalam mengolah bola juga tentu sangat luar biasa. Terlebih, kedua kakinya pun sama-sama hidupnya. kemampuannya dalam mengatur irama permainan juga istimewa. Nyaris tak ada pertahanan tim lawan yang tak dapat dibongkarnya.
Ia pun menjadi raja di lapangan tengah pada hampir tiap laga yang dilakoninya. Ia pun menjadi pelayan yang sangat sempurna bagi para penyerang di depannya.Di klub, ia memang tak memakai nomor 10, namun, sebaliknya di timnas. Kendati tak banyak menuai gelar di level klub, namun, ia menjadi pemain kunci, bahkan aktor penentu yang membawa Prancis menjadi juara Euro 2000 dan Piala Dunia 1998.
7. Maradona
Legenda asal Argentina ini adalah salah satu pemain dengan talenta luar biasa yang pernah ada di sepakbola. Tak ada pemain yang bisa menahan Maradona ketika ia sedang menari-nari di atas lapangan. Tak hanya gesit, namun juga mahir dalam menguasai bola. Hampir mustahil bagi pemain manapun untuk merebut bola dari kedua kakinya.
Salah satu bukti kehebatannya adalah ketika ia sanggup mengantarkan klub Napoli, menjadi juara Serie A di akhir era 80an dan awal 90an. Padahal, Partenopei bukanlah klub besar. Terlebih, ketika itu, Milan tengah menjadi penguasa Italia. Selain itu, ia juga bisa disebut berhasil mengantarkan Argentina menjadi juara dunia seorang diri.